09 Juni 2022

Bumi

 


 

Planet bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat memenuhi syarat-syarat adanya kehidupan karena sumber-sumber yang dibutuhkan untuk kehidupan seperti oksigen, air dan tanah yang subur hanya terdapat dan tersedia di planet yang bernama “bumi”.

Permukaan bumi memiliki bentuk yang beragam, bentuk muka bumi disebut dengan topografi, kenampakan alam, dsb. Bentuk permukaan bumi tersebut terbentuk melalui faktor eksogen dan faktor endogen. Faktor endogen adalah faktor pembentuk permukaan bumi dari dalam. Sedangkan faktor eksogen adalah faktor pembentuk kenampakan bumi dari luar. Faktor tersebut merupakan contoh gejala alam. Faktor endogen pembentukannya berasal dari aktivitas di dalam perut bumi seperti pergerakan lempeng dan aktivitas vulkanik. Sedangkan faktor eksogen pembentukannya berasal dari komponen biotik dan komponen abiotik yang berada di luar bumi. Proses pembentukan oleh kedua tenaga ini dapat terjadi secara cepat atau terjadi dengan proses yang lama dan panjang. Lihatlah gambar lapisan bumi berikut di bawah ini, supaya Anda memiliki gambaran bahwa tenaga endogen berasal dari perut bumi.

Di setiap proses pembentukan permukaan bumi, tenaga endogen adalah pembentuk muka bumi yang paling awal. Selanjutnya pembentukan bumi dengan tenaga eksogen mengubah bentuk bumi yang telah dibuat oleh tenaga endogen. Dalam paparan berikut, Anda akan disajikan tentang tenaga endogen dan tenaga eskogen secara lebih rinci sebagai berikut.

1) Tenaga Endogen

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam perut bumi dan tenaga endogen ini menggerakan kulit bumi menjadi lipatan. Lipatan pada kulit bumi ini akan terjadi jika terdapat tekanan horizontal maupun vertikal pada kulit bumi yang bersifat liat (plastis) sehingga kulit bumi mengalami pengerutan. Patahan atau retakan terjadi karena ada tekanan horizontal maupun vertikal pada lapisan batuan di kulit bumi yang bersifat rapuh, misalnya batuan kapur. Dalam proses pembentukan muka bumi, tenaga endogen dibagi menjadi tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme dan seisme.

a) Tektonisme

Tenaga tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tektonisme adalah gerakan yang berupa gerakan mendorong dan menarik secara vertikal maupun horizontal. Tektonisme terjadi akibat adanya tekanan dari panas yang ada di dalam inti bumi. Inti bumi adalah bagian terdalam dari bumi. Suhu panas yang ada di dalam inti bumi, menciptakan tenaga yang mendorong atau menarik lapisan batuan yang ada di dalam bumi. Lapisan bumi yangg tertarik dan terdorong akan kembali menarik atau mendorong bagian lapisan di atasnya hingga menyebabkan perubahan pada bentuk permukaan bumi. Akibat dari tektonisme, bumi mengalami lipatan atau patahan. Lipatan adalah bentuk muka yang terjadi pada daerah yang lunak. Proses terjadinya lipatan pada permukaan bumi berjalan lambat dan menyebabkan bumi menjadi berkerut. Sedangkan patahan adalah proses perubahan muka bumi yang terjadi pada daerah yang keras dan cepat. Pada proses ini, kulit bumi tidak sempat menyeimbangkan kekuatan yang keluar dari bumi sehingga permukaaan bumi menjadi patah. Tektonisme adalah salah satu penyebab terbentuknya gunung dan lembah.

b) Vulkanisme

Vulkanisme adalah gerakan magma yang ada di dalam bumi. Magma adalah cairan panas yang berasal dari inti bumi. Magma yang panas, mendapatkan tekanan. Magma yang ditekan ini akan keluar mencari tempat dengan tekanan yang lebih rendah. Magma biasanya keluar melalui pipa alami yang ada di dalam bumi. Pipa tersebut bernama terusan kepunden. Magma yang keluar dari dalam perut bumi akan meletus dan menjadi lava. Kedalaman dari kantong magma yang menyimpan magma mempengaruhi kekuatan letusan dari gunung api. Semakin dalam kantong magma akan semakin besar letusan yang dihasilkan. Dalam proses pembentukan muka bumi, lava yang membeku adalah kunci pembentukannya. Lava yang keluar dengan letusan yang kecil dan cair akan membentuk dataran tinggi yang luas yang disebut plato. Selain itu, magma yang encer juga dapat menyebabkan bentuk gunung api menjadi semakin landai. Selain mengubah bentuk gunung api menjadi landai, magma yang keluar dengan kekuatan yang besar kemudian mengecil dan kembali menjadi besar menyebabkan gunung menjadi semakin runcing pada puncaknya. Vulkanisme juga sebagai penyebab terbentuknya danau atau kaldera serta dataran tinggi atau plato.

c) Seisme

Seisme adalah gempa bumi. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi akibat dari proses patahan dan lipatan. Pada gerakan ini menyebabkan timbulnya gelombang yang menyebabkan bumi bergetar. Selain akibat dari patahan dan lipatan, seisme juga dapat terjadi akibat pergerakan lempangan yang ada di bumi. Seisme adalah salah satu pembentukan muka bumi dimana dalam prosesnya, seisme dapat menyebabkan munculnya cekungan atau retakan pada permukaan bumi. Selain itu, gempa bumi besar yang terjadi di dalam laut, berpotensi dalam menciptakan tsunami. Gempa bumi tidak hanya terjadi akibat proses lipatan, patahan atau gerakan lempeng bumi tetapi juga gempa bumi terjadi akibat adanya aktivitas vulkanik. Sebelum meletus, gunung api akan menghasilkan gempa bumi yang kecil namun sering. Dan saat meletus, gempa yang dihasilkan akan bisa sangat besar.

2) Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga eksogen adalah tenaga yang mengubah bentuk bumi yang telah dibuat oleh tenaga endogen. Tenaga eksogen kekuatannya menggunakan bantuan angin, air, maupun gletser dalam proses pembentukannya. Tenaga eksogen yaitu air, angin ataupun gletser akan mengikis permukaan bumi serta membawa materi yang lapuk lalu menumpuknya sehingga membentuk permukaan yang baru. Pada proses pembentukan muka bumi melalui tenaga eksogen dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.

a) Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pembentukan muka bumi melalui pengendapan materi-materi sedimen. Materi sedimen berasal dari pelapukan batuan, pelapukan sisa-sisa mahkluk hidup maupun pasir. Tenaga yang membawa materi sedimen ini adalah air, angin maupun gletser. Sedimentasi oleh tenaga air terjadi di sungai dan laut. Dalam prosesnya, air membawa materi sedimen lalu mengendapkannya. Dalam proses pengendapan inilah tercipta daerah baru seperti pembentukan danau tapal kuda. Terbentuknya danau ini akibat pengendapan materi yang terjadi di satu sisi sungai yang menyebabkan sungai menjadi terputus dan membentuk danau tapal kuda. Selain itu, materi sedimen yang terbawa oleh angin dan terendap akan menjadi bukit pasir yang banyak ditemukan di sekitar pantai maupun gurun.

b) Erosi

Erosi adalah proses pengikisan yang terjadi di permukaan bumi. Air, angin maupun gletser memiliki kekuatan untuk mengikis permukaan bumi. Hasil pengikisan itulah yang menjadi materi sedimen. Erosi sendiri terbagi menjadi 4 yaitu ablasi, abrasi, eksarasi dan deflasi.

(1) Ablasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh air. Air yang mengalir menyebabkan timbulnya gesekan pada tanah maupun batuan. Akibatnya tercipta jurang atau air terjun. Pada proses ini, semakin kuat aliran airnya maka proses pengikisan semakin cepat terjadi. Materi yang terkikis kemudian akan terbawa oleh air menuju tempat pengendapan materi sedimen.

(2) Abrasi adalah proses pengikisan oleh air laut. Proses pengikisan ini bergantung pada kuat lemahnya gelombang. Semakin kuat gelombangnya maka semakin besar pengikisan yang terjadi. Abrasi sering menyebabkan pengikisan pada pantai. Akibat dari abrasi ini terbentuklah tanjung atau teluk.

(3) Eksarasi adalah proses pengikisan oleh gletser. Proses ini terjadi akibat salju yang menumpuk pada lembah. Akibat salju yang menumpuk pada lembah membeku menyebabkan lembah tidak kuat menahan beban. Akibatnya terjadi longsor es yang menyebabkan lembah tersebut menjadi terkikis

(4) Deflasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh angin. Batuan yang besar akan terus menerus diterjang oleh angin yang membawa materi berupa pasir dan kerikil. Pasir dan kerikil yang menghantam batuan besar akan mengikis batuan tersebut sehingga batuan tersebut akan lebih tipis.

3) Dampak Tenaga Endogen dan Tenaga Eksogen.

Dampak positif dari tenaga endogen pada permukaan bumi bagi kehidupan manusia adalah bahwa tenaga ini yang berupa tektonisme telah membentuk dataran tinggi dan pegunungan sehingga permukaan bumi yang seperti ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia seperti lahan pertanian, PLTA, menyediakan hasil tambang, tempat pariwisata, dll. Akan tetapi tenaga ini juga mengakibatkan dampat negatif terhadap kehidupan manusia karena daerah-daerah pegunungan sering terjadi longsor sehingga banyak menimbulkan kerugian baik materi maupun korban jiwa terutama pada musim hujan. Untuk mengurangi kerusakan dan kerugian serta jumlah korban yang besar maka daerah yang sering terjadi longsor tidak dijadikan lokasi untuk pemukiman, lereng curam tidak dijadikan lahan pertanian dan jika akan membuat bangunan di tempat seperti ini maka kontruksi bangunannya mesti dibuat yang tahan gempa.

Dampak positif dengan adanya tenaga eksogen terhadap permukaan bumi adalah bahwa tenaga ini dapat memunculkan habitat baru dan dapat memperluas daratan di bumi serta dapat mendekatkan barang-barang tambang ke permukaan bumi. Akan tetapi tenaga eksogen ini juga dapat mengakibatkan terjadi kerusakan terhadap permukaan bumi seperti kesuburan tanah akan berkurang karena tanah di permukaan bumi tergerus erosi setiap hujan turun terutama kalau terjadi hujan lebat. Tenaga eksogen ini juga dapat mengakibatkan pendangkalan sungai terutama di muara dan juga tenaga ini dapat mengakibatkan abrasi di pantai. Untuk mengurangi kerusakan terhadap permukaan bumi akibat tenaga ini maka dilakukan rehabilitasi hutan yang rusak dan melakukan reboisasi lahan yang gundul, membuat teras-teras pada lereng yang miring, melakukan pengerukan di muara-muara sungai dan juga menanam pohon bakau di pantai-pantai.