13 Juni 2022

Konsep Dasar Basis Data

 1.                  Basis Data

Menurut Abdul Kadir (2014:72) bahwa basis data yaitu kumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

Menurut Fathansyah (2012:2) bahwa “Basis data adalah suatu himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah”.

Berdasarkan dua pendapat diatas, maka basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logika yang dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan pada sebuah organisasi atau perusahaan.

2.                  Normalisasi

Normalisasi (normalize) merupakan salah satu cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam membangun desain logik basis data relation dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar. Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghasilkan struktur table yang normal atau baik.

Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi atau table-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi atau table tersebut pada level-level normalisasi. Beberapa bentuk normalisasi diantaranya :

a)    Bentuk tidak normalisasi

Merupakan kumpulan data yang direkam dan tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu format tertentu. Pada bentuk tidak normal terdapat repeating group sehingga pada kondisi seperti ini akan menjadi permasalahan dalam melakukan menipulasi data (insert, update, dan delete anomalies).

b)   Normalisasi pertama

Normalisasi ke satu, suatu relasi atau tabel memenuhi normal ke satu jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record.

c)    Normalisasi ke dua

Normalisasi ke dua, suatu relasi memenuhi relasi ke dua jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normalisasi pertama dan setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsional secara utuh kepada kunci utama (primary key).

d)   Normalisasi ke tiga

Normalisasi ke tiga, suatu relasi memenuhi relasi ke tiga jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normalisasi ke dua dan setiap atribut yang bukan kunci tidak mempunyai transitive functional dependency kepada kunci utama (primary key).

3.                  Database Management System (DBMS)

Menurut Abdul Kadir (2014:218) DBMS (DataBase Management System) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien..

Database Management System (DBMS) dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda.

4.                  MySQL

Menurut Abdul Kadir (2008:2) MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bias diperoleh dengan cara mendownload di internet secara gratis.

Berbeda dengan basis data konvensional seperti .dat, .dbf, .mdb, MySQL memiliki kelebihan yaitu bersifat multithread dan multi-user serta mendukung sistem jaringan. MySQL didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), namun ada juga versi komersial bagi kalangan tertentu yang menginginkannya. Bagi seorang database administrator, MySQL merupakan salah satu makanan sehari-hari.