1. Basis Data
Menurut Abdul Kadir (2014:72) bahwa
basis data yaitu kumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan
penyimpanan data.
Menurut Fathansyah (2012:2) bahwa
“Basis data adalah suatu himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan
yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat
dan mudah”.
Berdasarkan dua pendapat diatas,
maka basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logika yang
dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan pada sebuah
organisasi atau perusahaan.
2.
Normalisasi
Normalisasi (normalize) merupakan salah satu cara pendekatan atau teknik yang
digunakan dalam membangun desain logik basis data relation dengan menerapkan
sejumlah aturan dan kriteria standar. Tujuan dari normalisasi adalah untuk
menghasilkan struktur table yang normal atau baik.
Bentuk normal adalah suatu aturan
yang dikenakan pada relasi-relasi atau table-tabel dalam basis data dan harus
dipenuhi oleh relasi atau table
tersebut pada level-level normalisasi. Beberapa bentuk normalisasi diantaranya
:
a)
Bentuk tidak normalisasi
Merupakan kumpulan data yang direkam dan tidak ada
keharusan dengan mengikuti suatu format tertentu. Pada bentuk tidak normal
terdapat repeating group sehingga
pada kondisi seperti ini akan menjadi permasalahan dalam melakukan menipulasi
data (insert, update, dan delete anomalies).
b)
Normalisasi pertama
Normalisasi ke satu, suatu relasi atau tabel memenuhi normal ke satu
jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai
tunggal dalam satu baris atau record.
c)
Normalisasi ke dua
Normalisasi ke dua, suatu relasi memenuhi relasi ke dua
jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normalisasi pertama dan setiap
atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsional secara utuh kepada kunci
utama (primary key).
d)
Normalisasi ke tiga
Normalisasi ke tiga, suatu relasi memenuhi relasi ke
tiga jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi normalisasi ke dua dan setiap
atribut yang bukan kunci tidak mempunyai transitive
functional dependency kepada kunci utama (primary key).
3.
Database Management System (DBMS)
Menurut Abdul Kadir (2014:218) DBMS (DataBase Management System) adalah perangkat lunak sistem yang
memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis
data dengan cara yang praktis dan efisien..
Database Management System (DBMS) dapat digunakan untuk mengakomodasikan
berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda.
4.
MySQL
Menurut Abdul Kadir (2008:2) MySQL merupakan software yang tergolong
sebagai DBMS (Database Management System)
yang bersifat Open Source. Open Source menyatakan
bahwa software ini dilengkapi dengan source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja
bentuk executable-nya atau kode yang
dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bias diperoleh dengan
cara mendownload di internet secara gratis.
Berbeda dengan basis data
konvensional seperti .dat, .dbf, .mdb, MySQL memiliki kelebihan yaitu bersifat
multithread dan multi-user serta mendukung sistem jaringan. MySQL
didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), namun ada juga versi
komersial bagi kalangan tertentu yang menginginkannya. Bagi seorang database
administrator, MySQL merupakan salah satu makanan sehari-hari.