08 Juni 2022

Pembelajaran Yang Efektif

A.   PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses yang ditata dan diatur sedemikian rupa menurut langkah-langkah tertentu agar dalam pelaksanaannya dapat mencapai hasil yang diharapkan dan kompetensi dasar dapat tercapai secara efektif.

Secara garis besar perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan, apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan pengajaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi/bahan apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, serta alat atau media apa yang diperlukan.

Perencanaan pengajaran dapat dikatakan sebagai pedoman mengajar bagi guru dan pedoman belajar bagi siswa. Melalui perencanaan pengajaran dapat diidentifikasi apakah pembelajaran yang dikembangkan/dilaksanakan sudah menerapkan konsep belajar siswa aktif atau mengembangkan pendekatan keterampilan proses.

Perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada di dalam pembelajaran atau dengan pengertian lain, yaitu proses mengatur, mengkordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau komponen-komponen pembelajaran.

B.   KOMPONEN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Ralph W.Tyler (1975), mengemukakan bahwa prinsip dasar  dalam pengembangan pembelajaran mengikuti empat komponen yang disebutnya sebagai four-step model dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang mendasar yang harus dijawab, yaitu:

1.  What Educational purposes should the school seek to attain ?

2.  What Educational experiences can be provided that are likely to attain these purposes ?

3.  How can these Educational experiences be effectively organized ?

4.  How can we determine wether these purposes are being attained ?

Komponen pembelajaran secara umum mencakup empat hal, yaitu:

a.    Arah dari suatu program pembelajaran berupa standar kompetensi mata pelajaran, kompetensi dasar, dan indikator-indikatornya;

b.    Isi atau materi yang harus diberikan untuk mencapai komponen tersebut;

c.    Strategi pelaksanaan;

d.   Penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran.

 

C.   PRINSIP PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Perencanaan pembelajaran merupakan kurikulum secara mikro yang menggambarkan tujuan/kompetensi, materi/isi pembelajaran, kegiatan belajar, dan alat evaluasi yang digunakan. Efektivitas perencanaan pembelajaran tersebut sangat dipengaruhi beberapa prinsip.

Prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran sebagai berikut:

1.    Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kondisi siswa

2.    Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan kurikulum yang berlaku

3.    Perencanaan pembelajaran harus memperhitungkan  waktu yang tersedia

4.    Perencanaan pembelajaran harus merupakan urutan kegiatan belajar mengajar yang sistematis

5.    Perencanaan pembelajaran dilengkapi dengan lembaran kerja/tugas dan atau lembar observasi

6.    Perencanaan pembelajaran harus bersifat fleksibel

7.    Perencanaan pembelajaran harus berdasarkan pada pendekatan sistem yang menggunakan keterpaduan antara tujuan/kompetensi, materi, kegiatan belajar dan evaluasi

 

D.   PROSEDUR PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1.  Penyusunan Silabus

Prosedur perencanaan pembelajaran diawali dengan pengembangan silabus (kurikulum operasional) dilanjutkan dengan penyususnan rencana/satuan pembelajaran. Silabus pada dasarnya merupakan program yang bersifat makro yang harus dijabarkan lagi ke dalam program-program pembelajaran yang lebih terperinci. Silabus merupakan program yang dilaksanakan untuk jangka waktu yang lebih panjang dan menjadi acuan dalam mengembangkan rencana pembelajaran.

Prinsip-prinsip pengembangan silabus sebagai berikut:

a. Ilmiah, penetapan isi silabus harus memenuhi kebenaran ilmiah dan teruji kesahihannya jika memungkinkan perlu melibatkan ahli mata pelajaran.

b. Memperlihatkan perkembangan dan kebutuhan siswa dalam penetapan cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian isi/materi dalam silabus

c. Sistematis, komponen-komponen yang terdapat dalam silabus merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.

d. Konsisten, misalnya antara kompetensi yang diharapkan dicapai dengan penetapan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa.

e.  Adekuat, cakupan/ruang lingkup materi yang dipelajari siswa cukup memadai untuk menunjang tercapainya penguasaan suatu kompetensi.

2.  Penyusunan Rencana/Strategi Pembelajaran

Rencana pembelajaran adalah satuan atau unit program pembelajaran terkecil untuk jangka waktu mingguan atau harian yang berisi rencana penyamapaian suatu pokok atau satuan bahasan tertentu dalam satu mata pelajaran.

Unsur-unsur pokok yang terkandung dalam rencana/satuan pembelajaran meliputi sebagai berikut:

a.    Identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran, kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam pertemuan yang dialokasikan).

b.    Kompetensi dasar dan indikator-indikator yang hendak dicapai.

c.    Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.

d.   Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator).

e.    Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.

f.     Penilaian atau tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk menilai pencapaian belajar siswa serta tindak lanjut hasil penilaian).

 

A.      HAKIKAT PEMBELAJARAN EFEKTIF

Pembelajaran efektif merupakan pembelajaran yang direncanakan dengan baik oleh guru dalam hal materi, strateg penyampaian, media, pengelolaan kelas, dan evaluasi. Perencanaan membantu guru menata alur dan urutan peristiwa-peristiwa pembelajaran yang tepat dan juga mengatur waktu. Jumlah waktu yang dibutuhkan dalam merencanakan pembelajaran sangat terantung pada individu guru.

B.       YANG BERKAITAN FAKTOR-FAKTOR DENGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

1.    Isi (Content) Pelajaran

Isi pelajaran berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, aturan, dan konsep atau proses kreatif yang akan dipelajari pebelajar.

2.    Bahan

Bahan pelajaran berwujud tulisan, bentuk fisik atau stimuli visual, yang digunakan dalam pembelajaran. Buku teks, film, film stip, komputer, transparan, video tape, merupakan beberapa bahan yang digunakan guru.

3.    Strategi Pembelajaran

Pemilihan berbagai strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan isi pembelajaran merupakan perencanaan sentral guru.

4.    Perilaku Guru

Guru melakukan sejumlah kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung dan membantu pebelajar dalam kegiatan-kegiatan belajar, seperti membimbing kelompok, menyajikan pelajaran secara jelas, membuka pelajaran, dan membuat kesimpulan.

5.    Menstrukturkan Pelajaran

Menyusun pelajaran berkaitan dengan kegiatan yang terjadi pada suatu saat tertentu selama penyajian pelajaran dan guru perlu merencanakan struktur pelajaran. Pada suatu saat, mungkin pebelajar membaca, diskusi, dan menulis atau berpartisipasi dalam suatu kegiatan tertentu.

6.    Lingkungan Belajar

Banyak faktor yang perlu diperhatikan antara lain; sistem pengelolaan kelas yang efektif perlu direncanakan dan ditetapkan, seperti aturan-aturan kelas, menciptakan iklim kelas yang positif, tangung jawab pebelajar secara akademik, dan penguatan-penguatan perilaku yang dikehendaki.

7.    Pebelajar

Perlu dipertimbangkan pula motivasi pebelajar, kebutuhan akademik, kebutuhan fisik dan psikologis.

8.    Durasi Pembelajaran

Buatlah rencana tentang waktu yang tersedia atau dialokasikan. Guru perlu menjadi manajer waktu untuk menjamin bahwa pebelajar mempunyai kesempatan untuk mencapai tujuan pembelajaran selama kurun waktu tertentu.

9.    Lokasi Pembelajaran

Lokasi suatu kegiatan mungkin berubah berdasarkan kebutuhan, seperti:

a.  Ruang kerja untuk serangkaian materi tertentu (misalnya komputer)

b.  Tambahan referensi, materi-materi atau pengalaman-pengalaman baru (misalnya  perpustakaan dan kerja lapangan)

c.  Struktur sosial yang berbeda ( misalnya debat atau kegiatan yang memerlukan belajar bersama)

 

C.   KARAKTERISTIK GURU

Keputusan perencanaan tentang kegiatan-kegiatan pembelajaran, dipengaruhi oleh karakteristik guru itu sendiri (Nelly & Hansford, 1985)

1.  Banyak isi pelajaran. Guru yang menguasai materi pelajaran biasanya dapat merencanakan pembelajaran pengalaman mengajar, guru akan mempengaruhi keputusan perencanaan. Pengalaman terdahulu membawa guru pada kesiapan mental dan lebih mantap

2.  Filosofi belajar mengajar akan mempengaruhi keputusan tentang perencanaan guru

3.  Pengetahuan guru tentang yang bervariasi dan fleksibel

4.  Gaya guru dalam mengorganisasikan pembelajaran akan tercermin dari kebutuhan guru untuk menyusun perencanaan rutin dan gaya pemecahan masalah

5.  Harapan-harapan menata kelas, baik untuk belajar maupun pelaksanaan pembelajaran oleh guru itu sendiri

6.  Perasaan aman dan kontrol pembelajaran memainkan peranan dalam proses perencanaan

 

D.   GURU YANG EFEKTIF

Rosanshine (1989) mengidentifikasi 6 hal tentang guru yang efektif sebagai berikut:

1.    Melakukan Review Harian

Guru yang efektif memulai pembelajaran dengan mereview materi yang lalu, mengoreksi pekerjaan rumah, dan mereview pengetahuan awal yang relevan dengan pembelajaran hari ini.

2.    Menyiapkan Materi Baru

Guru yang efektif memerlukan waktu yang lebih banyak dalam menyajikan materi baru dan membimbing praktik, dibandingkan guru yang kurang efektif.

3.    Melakukan Praktik Terbimbing

Praktik terbimbing adalah membimbing praktik keterampilan awal pebelajar dan menyediakan penguatan yang perlu untuk kemajuan belajar baru, dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

4.    Menyediakan Balikan dan Koreksi

Proses balikan dapat berupa memberikan penjelasan tambahan yang kadang-kadang diperlukan apabila pebelajar benar, tetapi apabila pebelajar membuat kesalahan, yang tepat adalah menyederhanakan pertanyaan, kemudian menuntun (memberi petunjuk sedikit) ke arah jawaban yang benar.

5.    Melaksanakan Praktik Mandiri

Praktik mandiri berbeda dengan praktik terbimbing, yaitu isyarat-isyarat yang diberikan oleh guru selama praktik terbimbing dihilangkan.

6.    Review Mingguan dan Bulanan

Guru dianjurkan untuk mereview pekerjaan seminggu yang lalu tiap hari sabtu dan pekerjaan sebulan yang lalu setiap sabtu keempat.

 

E.   PENDEKATAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

1.    Belajar Mandiri (Independent Learning).

Belajar mandiri adalah pembelajaran yang dilakukan diri sendiri bukan orang lain

a.    Prinsip-prinsip belajar mandiri

1)        Pebelajar belajar untuk dirinya sendiri

2)        Pebelajar mempunyai ukuran untuk mengontrol atas kegiatan belajarnya sendiri.

3)        Pebelajar memiliki tanggung jawab untuk menentukan konteks belajar, mendiagnosis kebutuhan belajar pribadi, mengidentifikasi sumber-sumber belajar dan menentukan untuk belajar serta langkah belajar.

4)        Pebelajar mungkin mengembangkan rencana kegiatan belajarnya sendiri

5)        Kebutuhan individu yang berbeda dikenal dengan respon yang tepat

6)        Kegiatan belajar pebelajar didukung, diperluas atau dikurangi, dengan sumber-sumber belajar dan panduan belajar

7)        Peranan pengajar dari guru atau penyampai informasi ke pengelola proses belajar.

b.  Manfaat belajar mandiri

1)        Belajar aktif

2)        Kebutuhan individu pebelajar

3)        Motivasi pebelajar

4)        Peranan pengajar

2.  Pembelajaran Terpadu (Integrated Learning)

Pembelajaran terpadu merupakan suatu pembelajaran untuk mencapai keterampilan-keterampilan belajar sepanjang hayat. Pembelajaran terpadu dimulai dengan menampilkan tema.

Pendekatan pembelajaran terpadu membantu pelajar melalui:

1)        Belajar aktif

2)        Menilai diri sendiri

3)        Individualisasi

4)        Belajar mandiri

a.    Kelebihan pembelajaran terpadu

1)        Memberikan gambaran hubungan antarpengetahuan

2)        Mempermudah belajar secara terpadu, penyajian materi yang terpadu akan meningkatkan pemikiran yang terpadu dan pengalaman belajar akan membantu pengembangan struktur pengetahuan bagi pebelajar

3)        Memungkinkan kesatuan penyajian suatu pohon

4)        Meminimalkan kontradiksi konsep-konsep

5)        Meminimalkan kontradiksi konsep-konsep

6)        Mempermudah kerja sama antardisiplin

7)        Memotivasi pebelajar

b.    Keterpaduan kurikulum dapat membantu pengetahuan

1)        Menghadapi pengetahuan yang telah pebelajar

2)        Menguasai perubahan-perubahan dala

3)        Memahami pengetahuan

3.  Belajar Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)

Pembelajaran berbasis masalah (BBM) adalah pembelajaran yang berpusat pada pebelajar dan juga menggambarkan metode belajar inti atau suplemen pembelajaran. Adanya masalah mendorong pebelajar memberi alasan, berpikir kritis dan mempertimbangkan bukti-bukti, mencari-cari dan berbagi informasi yang relevan. Setiap pebelajar membawa pengalaman individual sehingga memberikan kontribusi yang berbeda-beda.

Ciri-ciri suatu kelompok Belajar Berbasis Masalah yang efektif, yaitu:

Suatu kelompok elajar Berbasis Masalah yang efektif adalah kelompok yang bersatu padu, termotivasi, saling mendukung, dan ikut serta belajar secara aktif, anggota kelompok memahami dan mengikuti tugas-tugas tersebut dengan penuh semangat.